Rabu, 31 Oktober 2012

MAKALAH “HARDDISK”




BAB I
LANDASAN TEORI

I.1     PENGERTIAN HARDDISK
Harddisk adalah piranti vital yang harus ada dalam sebuah perangkat komputer agar komputer kita tetap bekerja dengan baik. Sebuah harddisk dapat didefinisikan secara singkat sebagai media penyimpan data atau program, berupa pulsa magnetic dalam sebuah piringan yang berputar.
Dalam sebuah komputer, CPU merupakan otaknya. Harddisk dapat diibaratkan sebagai jantung yang berfungsi memompakan darah berupa data-data vital ke seluruh sistem komputer, banyak orang yang belum melihat isi dari sebuah harddisk, meskipun sudah cukup akrab dengan komponen ini.

I.2     FUNGSI DARI HARDDISK
Apa sih fungsi sebenarnya dari harddisk? Intinya, harddisk berfungsi untuk menyimpan data atau program untuk jangka waktu yang cukup lama. Pada komputer modern, semua data penting tersimpan dalam keping metal yang satu ini. Atau harddisk merupakan ruang simpan utama dalam sebuah komputer. Dalam sebuah sistem perkantoran, harddisk bisa diibaratkan sebagai ruangan operasional kantor. Disitulah seluruh sistem operasi dan mekanisme kerja kantor dijalankan, setiap data dan informasi disimpan.
Di dalam sebuah gedung perkantoran, terdapat ruangan kusus untuk manajer, ruang khusus karyawan, almari data, loker tempat menyimpan berkas, dan ruang-ruang yang lain. Pun pula sebuah harddisk. Dalam sebongkah harddisk, terdapat berbagai macam ruang-ruang kecil (direktori, folder, subdirektori, subfolder) yang masing-masing dikelompokkan berdasarkan fungsi dan kegunaannya. Disitulah data-data diletakkan.
Sama seperti ruang perkantoran, ruang kecil dalam harddisk bekerja dalam logika yang saling tergantung (interdependent). Data / informasi dalam satu ruang kadangkala diperlukan untuk menggerakkan data / informasi yang berada di ruang lain. Ada ruang di mana data di dalamnya tidak boleh diotak-atik atau dipindahkan ke tempat lain, ada ruang di mana kita bisa membuang dan menaruh data secara bergantian sesuai kebutuhan. Sebenarnya cara kerja harddisk hampir sama dengan cara kerja kaset atau video di mana data-data digital disimpan sebagai titik-titik magnetic (spot magnetic).
Semua harddisk menggunakan drive yang disebut platter. Sebuah harddisk yang memiliki kapasitas yang besar memiliki platter yang berukuran 3.5 inci dan menggunakan kedua sisinya untuk menyimpan data. Harddisk juga berisi sebuah motor servo yang menggerakkan platter pada kecepatan antara 4500 sampai 15 ribu rpm (rotation per minute). Didalamnya juga terdapat perangkat yang disebut head untuk membaca maupun menulis data dari setiap permukaan platter. Elemen lain dalam head berfungsi untuk membaca data yang telah terekam dengan melakukan sensor pada apa yang disebut faint magnetic field dari setiap bit yang telah termagnetisasi ketika magnetic field tersebut melewati elemen pembacaan. Harddisk juga melakukan proses perekaman data dalam putaran konsentris (melingkar bulat) yang disebut track. Data yang terkan dalam track tersebut kemudian dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang disebut sector. Kita dapat membayangkan track ini seperti sebuah rak buku di mana tiap bagian track mewakili setiap buku.
Secara fisik atau tampak mata, harddisk merupakan piringan-piringan tipis yang tersusun secara terpusat. “Tapi kenapa kalo kita buka komputer ngak kayak gitu?” Ya memang. Piringan tersebut sebenarnya tersembunyi di dalam lempengan harddisk. Piringan harddisk alias platter itu bukan piringan biasa, tetapi piringan halus yang mempunyai lapisan magnet tempat data disimpan. Saking sensitifnya platter ini, ia tidak boleh terkontaminasi oleh debu ataupun partikel lain. Oleh karena itu, platter selalu tidak terlihat karena memang dibingkus oleh kogam pada lempengan harddisk. Lapisan magnet dapat dibentuk sesuai pola-pola tertentu. Nah, sifat inilah yang dimanfaatkan untuk menyimpan informasi.
Penulisan pada platter atu piringan dilakukan oleh head, yang berfungsi untuk membaca atau menulis informasi. Masing-masing platter diapit oleh head head baca/tulis. Penyimpanan informasi tidak begitu saja diletakkan pada platter, tetapi platter harus dikelola terlebih dulu, dibagi atas sejumlah segmen. Biasanya dibagi atas track dan sector. Bayangkan lintasan lari yang sering kita lihat di televisi. Biasanya pada lintasan tersebut ada beberapa orang pelari. Untuk memisahkan para pelari, lintasan tersebut dibagi atas beberapa track. Nah seperti inilah platter diorganisasikan. Kemudian, track dibagi menjadi sector. Satu sector punya kapasitas 512 byte. Untuk jelasnya, coba lihat gambar 1 dan gambar 2.


Gambar 1 : Pembagian track dan sector



Gambar 3 : skema sederhana pada harddisk

Sistem operasi membutuhkan file yang beralokasi track dan sector tertentu, sistem operasi tersebut mengirimkan sinyal untuk memanggil data dari sector yang dibutuhkan. Gambar tersebut adalah tampak atas sebuah platter. Yang berwarna biru adalah sector dan yang berwarna kuning adalah track.
Lalu kapan sector dan track tersebut dibentuk? Saat proses formatlah sector dan track dibentuk. Tapi hati-hati, ada dua jenis format, yaitu low level format dan high level format. Low level format biasanya dilakukan oleh manufaktur harddisk. Low level format dilakukan untuk membentuk sector dan track tersebut. Sedangkan high level format adalah menuliskan struktur direktori dan file allocation table (FAT) ke dalam harddisk. File allocation table (FAT) adalah pengalamatan sector – sector yang dikelompokkan sebagai cluster. Satu cluster bisa terdiri atas beberapa sector. Nah, DOS menempatkan file berdasarkan cluster-cluster tersebut. Ukuran cluster berbeda-bedam, tergantung dari jaenis FAT dan ukuran partisi. Yang kita kenal mungkin adalah FAT32 untuk Windows 98.





Gambar 3: Bagian dalam harddisk di belah

Gambar 4: Skema bagian-bagian dalam sebuah harddisk

I.3     KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA DARI HARDDISK  (HEAD)
Harddisk terdiri atas beberapa komponen penting. Salah satu koponen utamanya adalah head. Sebuah piranti baca / tulis elektomagnetik yang disebut dengan heads ditempatkan pada kedua permukaan plat. Heads berukuran kecil ini ditempatkan pada senuah slinder, sehingga heads bisa membaca data / informasi yang tersimpan pada pelat danmerekam informasi ke dalam pelat tersebut. Slinder ini dihubungkan dengan sebuah lengan yang disebut actuator arms. Actuator arms  ini sendiri dipasang mati pada poros actuator, di mana seluruh mekanisme gerakan dari actuator ini dikendalikan oleh sebuah papan pengendali (logic board) yang mengkomunikasikan setiap pertukaran informasi dengan komponen komputer yang lainnya. Antara actuator dengan logic board bisa berkomunikasi karena keduanya dihubungkan dengan sebuah kabel pita tipis. Kabel inilah yang menjadi jalan instruksi dari dan ke dalam pelat harddisk.
Data-data ini dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok yang lebih besar, sehingga emmungkinkan pengaksesan informasi yang lebih cepat dan mudah. Masing-masing pelat memiliki dua buah head, satu berada di atas permukaan pelat, satu lagi ada di bawah head. Dari sini ketahuan bahwa harddisk yang memiliki tiga buah pelat misalnya (rata-rata sebuah harddisk memang terdiri atas tiga pelat) memiliki enam permukaan dan enam head.
Masing-masing pelat memiliki kemampuan merekam dan menyimpan informasi dalam suatu lingkaran konsentris yang disebut track (bayangkan track ini seperti lintasan dalam suatu arena perlombaan atletik).
Masing-masing track terbagi lagi dalam bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut sector. Nah, setiap sector dalam track-track harddisk ini mampu menampung informasi sebesar 512 bytes.
Sector-sector dalam sebuah harddisk ini tidak dikelompokkan secara mandiri tetapi dikelompokkan lagi dalam sebuah gugusan yang lebih besar yang disebut cluster. Apa fungsi peng-cluster-an ini ? Tak lain adalah untuk membuat mekanisme penulisan dan penyimpanan data menjadi lebih sederhana, lebih efisien, tidak beresiko salah dan dengan demikian memperpanjang umur harddisk.

§.  Proses Membaca, Menulis Dan Mengerjakan Aritmatik Pada Harddisk
Ketika sistem operasi mengirimkan data ke harddisk untuk direkam, drive ini pertama-pertama memprosesnya dengan menggunakan rumus matematika yang kompleks sembari menambahkan bit-bit ekstra ke dalam data. Ketika data dipanggil kembali, bit-bit ekstra ini membuat harddisk dapat mendeteksi dan memperbaiki kesalahan atau kerusakan yang mungkin terjadi yang disebabkan oleh pengaruh magnetic field.
Kemudian drive mengerakkan head ke bagian track yang dituju. Waktu yang dibutuhkan untuk mengerakkan head umumnya disebut sebagai seek time. Ketika track yang dituju sudah didapat, drive menunggu sementara platter berputar menggerakkan sector dibawah head. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan semua itu disebut latency. Semakin cepat waktu seek time dan latency, semakin cepat pula harddisk bekerja. Ketika drive menemukan track yang sesuai untuk mengambil data yang dimaksud, drive akan mengirimkan pulsa elektronik kepada head. Pulsa ini kemudian menghasilkan pulsa magnetic (magnetic pulse) yang mngubah keadaan permukaan magnetic dari platter. Inilah yang dikerjakan harddisk untuk merekam data.

Proses pembacaan data merupakan kebalikan dari proses perekaman. Pada proses pembacaan ini drive memposisikan bagian pembacaan dari head pada track yang sesuai dan menunggu sector yang tepat untuk dipakai.

§.  Charakteristik Dari Sebuah Harddisk
Charakteristik harddisk bermacam-macam tetapi kali ini kita kakan mengambil suatu contoh.

CONTOH CHARAKTERISTIK HARDDISK
KAPASITAS TERPASANG
120 GB
PLAT LEMPENGAN
3
HEAD BACA/TULIS
6
CILINDER
16.383
BYTE PER MENIT
512
SECTOR PER TRACK
63
SECTOR PER DRIVE
234.441.648
PUTARAN PER MENIT
7200
KEMAMPUAN TRANSFER
133 MB PER MENIT
WAKTU ACCESSNYA
8.9

§  KAPASITAS HARDDISK
Di dalam disk dapat kita kenali beberapa ketentuan sebagai berikut :
v  Track                          =       Sector per track x byte per sector
v  Kapasitas cylinder       =       Track per cylinder x kapasitas track
v  Kapasitas drive           =       Jumlah cylinder x kapasitas cylinder
Contoh 1 :
Tentukan kapasitas simpanan magnetic disk dengan ketentuan sebagai berikut :
Permukaan                   =    10
Track / permukaan       =    400
Sector / track                =    16
Setiap sector / track mampu mnyimpan  =  512 Byte
Jawab :
Kapasitas                    =     10 x 400 x 16 x 512
=     32.768.000 Byte
Contoh 2 :
Jika banyaknya record sebanyak 20.000, panjang tiap record adalah 256 byte.
Jika sebuah drive mempunyai ketentuan :
Byte per sector             =    512
Sector per track            =    40
Track per cylinder        =    11
Jumlah cylinder            =    1331
Berapa banyak cylinder yang diperlukan untuk menyimpan data di atas?
Jawab :
1 Record                      =    256 Byte
1 Sector                        =    512 Byte
1 Sector                        =    2 record
10.000 Sector               =    20.000 record
1 Cylinder dapat menyimpan : 40 x 11 =  440 sector
sehingga untuk 10.000 sector diperlukan : 10.000/440 =  22.7 cylinder



BAB II
TINJAUAN KASUS

II.1    LANGKAH-LANGKAH PROSES TRANSFER DATA
Sekarang kita ambil contoh ketika kita tengah menjalankan sebuah program speadsheet pada komputer kita. Ketika kita memasukkan data ke dalam  program spreadsheet, di sama terjadi ribuan atau bahkan jutaan pengaksesan disk secara individual. Dengan demikian, memasukkan data berukuran 20 Mega Byte (MB) ke dalam sector-sector berukuran 512 Byte jelas akan memakan waktu dan menjadi tidak efisien. Untuk mengefisienkan pekerjaan, inilah yang dilakukan berbagai komponen dalam PC secara bahu-membahu.     

Langkah Pertama
Dilakukan pengaksesan terhadap harddisk untuk melihat dan menentukan di lokasi sebelah mana informasi yang dibutuhkan ada di dalam ruang harddisk. Pada proses ini, aplikasi yang kita jalankan, sitem operasi, sistem BIOS, dan juga driver-driver khusus (tergantung pada aplikasi yang kita jalankan) bekerja bersama-sama, untuk menentukan bagian mana dari harddisk yang harus dibaca.

Langkah Kedua
Harddisk akan bekerja dan memberikan informasi dimana data/informasi yang dibutuhkan tersedia, sampai kemudian menyatakan, “informasi yang ada di track sekian sector sekianlah yang dibutuhkan. “Nah, pola penyajian informasi yang diberikan oleh harddisk sendiri biasanya mengikuti pola geometris di sini adalah sebuah pola penyajian informasi yang menggunakan istilah silinder, track, dan sector. Ketika informasi ditemukan akan ada permintaan supaya mengirimkan informasi tersebut melalui interface harddisk untuk memberikan alamat yang tepat (sector berapa, track berapa, silinder mana) dan setelah itu informasi / data pada sector tersebut siap dibaca.
Langkah Ketiga
Pengendali program yang ada pada harddisk akan mengecek untuk memastikan apakah informasi yang diminta sudah tersedia pada internal buffer yang dimiliki oleh harddisk (biasanya disebut cache atau buffer). Bila sudah oke, pengendali ini akan menyuplai informasi tersebut secara langsung, tanpa melihat lagi ke permukaan pelat itu karena seluruh informasi yang dibutuhkan sudah dihidangkan dalam sebuah buffer.
Dalam banyak kejadian, harddisk pada umumnya tetap berputar ketika proses diatas berlangsung. Namun ada kalanya juga tidak, lantaran manajemen power pada harddisk memrintahkan kepada disk untuk tidak berputar dalam rangka penghematan energi. Papan pengendali yang ada di dalam harddisk menerjemahkan instruksi tentang alamat data yang diminta dan selama proses itu berlangsung, ia akan senantiasa siaga untuk memastikan pada silinder dan track mana informasi yang dibutuhkan itu tersimpan. Nah, papan pengendali itu pulalah yang kemudian meminta actuator untuk menggerakkan head menuju ke lokasi yang dimaksud.
Ketika head sudah berada pada lokasi yang tepat, pengendali akan mengaktifkan head tersebut untuk mel;akukan proses pembacaan. Mulailah head membaca track demi track untuk mencari sector mana yang diminta. Proses nilah yang memakan waktu, sampai kemudian head menemukan sector yang tepat dan kemudian siap membacakan data / informasi yang terkandung di dalamnya.

Langkah Terakhir
Papan pengendali akan mengkoordinasikan aliran informasi dari harddisk menju ruang simpan sementara (buffer, cache). Informasi ini kemudian dikirim melalui interface harddisk menuju sistem memori utama untuk kemudian dieksekusi sesuai dengan aplikasi atau perintah yang dijalankan.




II.2.   EFISIENSI PENGOLAHAN FILE

Untuk mengefisiensi kapasitas file yang kita miliki ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan.
Makin kecil ukuran partisi, akan semakin kecil ukuran cluster, dan akan lebih efisien menyimpan file di dalamnya. Misalkan, untuk partisi 453 MB, ukuran cluster adalah 4 Kbyte. Jadi, sebuah file yang besarnya 90 Kbyte akan menempati 90/4 = 23 cluster. Lho kok bukan 22,5? Yah, tidak ada satuan setengah cluster. Harus menggunakan angka yang bulat. Lalu, bukanlah di cluster terakhir tidak penuh terisi file? Yah, pada cluster terakhir memang tersisa 2 Byte, dan ini tidak dapat digunakan oleh file selanjutnya. Jadi ada ruang yang tidak terpakai? Ya, memang inilah penjelasan ketidakefisien  tadi. Bayangkan jika partisi kita 9000 MB, ukuran cluster adalah 8 KEBIJAKAN, kita akan membuang sia-sia ruang sebesar 7 KEBIJAKAN jika ukuran file kita hanya 17 KB. Pada tabel dapat kita lihat ukuran cluster untuk beberapa ukuran partisi. Selain itu, partisi juga diperlukan jika kita akan menggunakan lebih dari satu sistem operasi untuk komputer kita. Nah, jadi kita sudah mengerti mengapa perlu dilakukan format dan partisi.
Pada fat inilah akan dituliskan dimana letak file-file kita berdasarkan clusternya. Kadang kala, setelah beberapa kali proses pengkopian dan penghapusan, file-file tidak diletakkan pada cluster yang berurutan. Inilah yang namanya fragmentasi. Jadi saat sistem operasi diperintahkan untuk mencari file tertentu, waktu yang dibutuhkan akan lebih lama karena file terpencar ke mana-mana. Akibatnya, waktu pembacaan harddisk jadi lebih lambat. Untuk itu, perlu adanya defragmentasi, yang artinya mengatur cluster agar letaknya berurutan kembali.
Nah, adakalanya juga terjadi kerusakan fisik pada harddisk. Yang paling sering adalah bad sector. Jika terjadi bad sector, file yang terletak pada sector  tersebut tidak akan dibaca lagi. Bad sector dapat disebabkan oleh beberapa hal, biasanya karena prosedur shutdown yang tidak normal seperti terputusnya aliran listrik. Oleh karena itu, selalu matikan komputer melalui prosedur shutdown yang benar. Selain menjaga kesehatan harddisk, juga dapat mempertahankan head, kaena pada prosedur shutdown yang benar, head akan ditarik dulu ke posisi “tidur”.
Jika disk kita mengalami bad sector, tidak ada file yang dituliskan lagi ke sector tersebut. Untuk itu, gunakan utility scandisk, yang akan menandai cluster yang mengalami bad sector agar tidak ada usaha penulisan di atasnya.
Lalu agar sistem-sistem kita terorganisasi dengan baik, aturlah menggunakan folder-folder dan sub folder.

Disk Size
Cluster Size
Efficiency
> 260 meg
4 K
96.60%
> 8 gig
8 K
92.90%
> 60 gig
16 K
85.80%
> 2 Tril
32 K
73.80%
III.3  FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA HARDDISK
Mendengar kata harddisk pertanyaan yang umum terlontar adalah berapa besar kapasitas harddisk tersebut. Ini wajar, mengingat fungsi harddisk memang sebagai tempat penyimpanan permanen utama.
Tempat Penyimpanan
Sementara utama adalah memori utama yang sering disebut RAM. RAM (Random Acces Memory) sebenarnya adalah tipe memori yang dapat diakses datanya secara acak, tidak mesti berurutan. Jadi harddisk sebenarnya adalah RAM juga. RAM ini dibagi menjadi volatile (mudah menguap) dan non volatile (tidak mudah menguap). Yang dimaksud mudah menguap disini adalah mudah menghilang / berubah nilainya. Yang termasuk dalam RAM Volatile ini antara lain adalah memori utama (SDR-SDRAM, DDR-SDRAM, dan RDRAM) sementara yang RAM Non Volatile antara lain adalah harddisk.
Bukan Sekedar Kapasitas
Harddisk saat ini umumnya telah memiliki ukuran yang melebihi 20GB. Sudah umum sekarang untuk memakai harddisk berukuran 40GB atau bahkan lebih. Harddisk sebenarnya memiliki banyak parameter, bukan hanya sekedar ukuran. Yang paling penting di antaranya adalah kestabilan, kinerja dan daya tahan. Hampir semua harddisk yang beredar saat ini sudah memiliki kestabilan yang baik.
Masalah kinerja saat ini lebih terfokus pada kecepatan putar dari piringannya. Namun kinerja suatu harddisk sebenarnya tidak hanya bergantung pada kecepatan putar piringan ini saja. kecepatan mencari data/lokasi dan kecepatan membaca/menulis data juga sangat mempengaruhi. Kecepatan mencari data/lokasi ini memang dipengaruhi juga oleh kecepatan putar dari piringan harddisk tersebut, tetapi lamanya waktu yang diperlukan head dari harddisk juga berpengaruh.
Kecepatan membaca/menulis data dipengaruhi oleh tingkat kepadatan dari piringan yang digunakan, selain juga dipengaruhi oleh kecepatan putar dari piringan harddisk tersebut. Untuk daya tahan lebih dipengaruhi oleh kualitas komponen yang digunakan dan cara penggunaan harddisk tersebut.
Ukuran Cluster Juga Berpengaruh
Selain faktor secara hardware tersebut, kinerja dari harddisk juga akan dipengaruhi oleh ukuran cluster yang digunakan. Ukuran dari cluster ini dinyatakan dalam kB dan merupakan ukuran minimal yang akan terpakai pada  harddisk bila menyimpan suatu data. Jadi bila cluster yang digunakan berukuran 8kB maka data berukuran 4kB tetap akan memakai kapasitas harddisk sebesar 8kB. Hal yang sama juga terjadi pada data berukuran 12kB, akan memakai kapasitas harddisk sebesar 16kB. Pada masing-masing contoh diatas terjadi pembuangan kapasitas harddisk sebesar 4kB. Bayangkan bila ada 10.000 file dengan ukuran seperti ini, harddisk kita akan mengalami kehilangan kapasitas hingga 40.000kB. Bila cluster yang digunakan memiliki ukuran sebesar 4kB maka tidak akan data kapasitas harddisk yang terbuang.
Tentunya kita akan berpikir bahwa penggunaan cluster yang lebih kecil akan lebih baik. Dari segi penghematan kapasitas harddisk memang benar, tetapi semakin kecil ukuran cluster maka semakin lambat kinerja dari harddisk tersebut. Dengan kata lain menentukan ukuran cluster harus disesuaikan dengan mayoritas ukuran file yang kita gunakan, untuk apa kita gunakan harddisk tersebut dan tentunya ukuran partisi dari harddisk tersebut.
Saat ini file system yang banyak dipakai, utamanya untuk Windows bagi pengguna rumahan adalah FAT32. FAT32 ini akan memberikan pilihan cluster dengan ukuran 512B, 1kB, 2kB, 4kB, 8kB, 16kB, dan 32kB. Semakin besar ukuran partisi yang digunakan, semakin besar pula ukuran cluster yang digunakan, semakin besar pula ukuran cluster yang akan digunakan secara default. Ukuran dari cluster ini dapat diubah sesuai dengan kebutuhan. Sebelum FAT32 ini menjadi standar, FAT16 yang digunakan sebagai standar pada DOS maupun Windows. FAT 16 ini hanya mampu mendukung partisi hingga ukuran 2GB.
Hal ini yang juga menarik dari harddisk adalah kecepatan transfernya yang tidak sama antara bagian luar (jauh dari pusat) dengan bagian dalam (dekat dengan pusat). Umumnya pada bagian terluar (awal) kecepatan transfer tertinggi akan diperoleh. Pada bagian terdalam (akhir) kecepatan transfer ini umumnya akan mencapai nilai terendah. Hal ini ada hubungannya dengan kecepatan linear dari piringan harddisk.
Dengan kecepatan putar (angular) piringan yang maksimal, kecepatan linear tertinggi akan terdapat pada bagian terluar dari piringan harddisk. Dengan kecepatan linear yang lebih tinggi, banyaknya lintasan yang dilalui oleh head untuk suatu waktu tertentu akan lebih tinggi, banyaknya lintasan yang dilalui oleh head untuk suatu waktu tertentu akan lebih panjang dibandingkan dengan kecepatan linear yang lebih lambat.
Dengan kecepatan data yang sama, hal ini berarti akan lebih banyak data yang dibaca ataupun ditulis dalam jangka waktu yang sama pada bagian luar dari harddisk.
Mengingat perbedaan kecepatan transfer ini, file-file sistem ataupun file-file yang sering dibaca ada baiknya diletakkan pada bagian awal dari harddisk. Untuk file-file yang sering berubah ukuran, ada baiknya ditaruh bukan pada pada bagian awal dari harddisk, bahkan kalau bisa pada bagian ujung yang terisi dari harddisk. Ini penting diperhatikan lantaran dengan adanya perubahan ukuran dari file,kemungkinan terjadinya ketidakrapian susunan file pada harddisk akan lebih besar.
Ketidakrapian ini bisa terjadi karena apabila ada cluster atau beberapa cluster yang kosong di antara dua cluster yang berisi dan apabila ada sebuah file baru ditulis, maka cluster atau beberapa cluster tersebut akan diisi terlebih dahulu. Bila ukuran file yang ditulis tersebut lebih besar dari kapasitas seluruh cluster yang tersedia, maka data berikutnya dari file tersebut akan ditulis pada cluster kosong berikutnya yang berada jauh dari (kelompok) cluster awal tadi. Program seperti Norton Speed Disk berguna untuk merapikan susunan file yang tidak rapi ini. Kerugian dari ketidakrapian ini adalah kinerja dari harddisk menjadi turun.



BAB III
KESIMPULAN

Ada beberapa kesimpulan yang bisa kita tarik dari uraian kita di atas.
·      Harddisk masuk ke dalam keluarga DASD (Disket Akses Stroge Device) sehingga akses terhadap record dapat secara direct yaitu sebuah record dapat diakses secara langsung (direct ) melalui address sehingga waktu pengaksesan relative lebih rendah dan transfer data kecepatan tinggi.
·      Harddisk terbuat dari sejumlah plat / cakram. Permukaan tiap cakram (atas/bawah) terbuat dari bahan besi yang mudah dimagnetisasi.
·      Proses baca tulis pada harddisk dilakukan oleh head, dengan cara membaca bit-bit yang ada pada permukaan platter melalui sebuah slider, sesuai posisi dari actuator arms sesuai control yang diberikan oleh control unit computer, melalui pita kabel tipis yang terpasang pada actuator arms inilah yang merupakan jalan bagi data dan instruksi keluar masuk harddisk secara serial.
·      Proses perekaman data
1.    Pada disk kode on dan off direpresentasikan oleh kedudukan elemen magnetiknya.
2.    Dengan mengimbas permukaan disk dengan magnet (yang ada pada head), kedudukan elemen magnet berubah. Artinya kode on dapat diganti off dan sebaliknya.
3.    Lubang-lubang di permukaan disk merepresentasikan data yang sudah tersusun dalam suatu jalur yang disebut track yang berbentuk konsentris (lingkaran penuh).
4.    Tiap track dibagi menjadi sector-sector (blok)
·         Fungsi utama dari harddisk adalah tempat penyimpanan data atau program dalam jangka waktu yang lama.
·         Di dalam harddisk terdapat ruang kecil yakni directory, folder, subdirectory, subfolder yang sistem kerjanya saling tergantung (interdependent).
·         Untuk menggunakan harddisk yang ideal kita perlu mempertimbangkan kinerja, kestabilan, daya tahan dan bukan hanya sekedar kapasitas yang dimilikinya.
·         Kecepatan transfer data pada harddisk tidak sama antara bagian luar (jauh dari pusat) dengan bagian dalam (dekat dengan pusat) pada bagian terluar (awal) transfer datanya jauh lebih cepat dibandingkan dengan bagian terdalam (akhir).

ISTILAH-ISTILAH YANG LAZIM DIGUNAKAN DALAM HARDDISK
Acces Time
·           dalah waktu yang dibutuhkan untuk mengakses (mendapatkan) data dari dalam disk yang terdiri dari :
·           Seek Time
Waktu yang digunakan untuk menempatkan R/W head pada silinder yang diinginkan. Dinyatakan dengan notasi S dalam satuan Mussecond.
·           Head Switching Time
Waktu yang dibutuhkan untuk menunggu sampai data berada di bawah R/W head.
Disebut Juga Rotational Delay.
Transfer Time
Waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan data dari memory ke disk atau sebaliknya.
Fdisk     :
Singkatan dari fixed disk. Suatu aplikasi/perintah yang bekerja di bawah sistem DOS yang berfungsi untuk mempersiapkan harddisk untuk diformat.
Partisi   :
Suatu daerah/area secara fisik (physical sections) pada harddisk. Partisi ini bisa mencakup keseluruhan harddisk maupun sebagian harddisk. Bila anda membagi harddisk Anda menjadi 2 partisi yang sama besar, maka masing-masing partisi akan memiliki ukuran yang sangat mendekati setengah kapasitas harddisk.



Format  :
Pembuatan struktur tersistematis pada harddisk sehingga pelat-pelat di dalamnya membentuk pola yang teratur dan siap untuk diisi data.
Scandisk  :
Suatu program untuk mengecek dan memeriksa apakah terjadi kerusakan pada harddisk atau tidak, sekaligus memperbaikinya.
Defrag   :
Penataan ulang file, sektor, track, dan cluster pada harddisk sehingga terkelompok secara teratur berdasarkan logika penataan tertentu.
Internal buffer  :
Suatu sistem ruangan sementara dalam harddisk yang berfungsi menampung data-data yang akan dikirim dari dan ke pelat harddisk.
IDE/SCSI   :
Sistem interface pada harddisk. IDE singkatan dari Integrated Drive Electronics, sedangkan SCSI (dibaca “skasi”) singkatan dari Small Computer System Interface.
RPM   :
Singkatan dari Rotation Per Minute, menyatakan kecepatan putar pelat harddisk setiap menitnya. Semakin besar RPM, semakin cepat waktu pengaksesan data. Makin besar RPM suatu harddisk makin baik.
Master     :
Posisi pengesetan jumper pada harddisk, dimana harddisk pada mode tersebut difungsikan sebagai tempat disimpannya sistem operasi dan aplikasi komputer.
Slave        :
Posisi pengesetan jumper pada harddisk, di mana harddisk pada mode tersebut difungsikan sebagai tempat penyimpanan data saja, dan tidak berfungsi sebagai penyedia sistem operasi dan aplikasi komputer.

SOFTWARE PERAWAT HARDDISK
Berikut ini beberapa software yang berfungsi untuk menjaga dan merawat “kesehatan” harddisk Anda.
Norton Utilities   :
Memiliki beberapa fitur seperti Speeddisk, System Check, Windoctor, DisDoctor dan sebagainya.

Norton CleanSweep   :
Membersihkan file-file yang tidak berguna di harddisk.
Registry Cleaner   :
Membuang file registri yang tidak terpakai.

Washer  :
Membuang file-file yang tidak digunakan lagi.

HDValet  :
Membersihkan file sampah, temporary files, dan cookies.

Partition Magic   :
Mempartisi harddisk dengan mudah.

Norton Ghost    :
Mengkopi satu isi harddisk ke harddisk lain, termasuk dengan file-file sistemnya.

Recover98    :
Memperbaiki dan mengembalikan data yang terhapus dari harddisk dan menyempurnakan file sistem yang terkorupsi.

WashAndGo     :
Membersihkan Internet cache, folder temporary, dan file sistem yang tidak diperlukan oleh sistem operasi.

Diskeeper   :
Mendefrag harddisk untuk meningkatkan kecepatan dan kinerja harddisk.

0 komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR FACEBOOK

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host